Rabu, 30 Juni 2010

Belajar Membatik, Belajar Sabar

Jogja - Bagi orang jawa belajar membatik adalah salah satu upaya untuk melatih kesabaran, sebab dengan membatik seseorang akan benar-benar dapat bekerja dengan total dan konsentrasi.
Proses belajar membatik itu sendiri sebenarnya sangat menarik namun membutuhkan ketelitian dan kesabaran untuk bisa mendapatkan hasil yang sempurna. Dalam workshop membatik yang digelar di Amphitheater Taman Budaya Yogyakarta, Rabu (30/6) sekitar 50 guru dan siswa SMA belajar membatik di atas kain putih. Proses belajar membatik ini diawali dengan membuat pola atau motif yang bisa dibuat menggunakan pensil di atas kain. Setelah terbentuk pola, proses membatik bisa langsung dilakukan dengan menggoreskan tinta atau malam yang sudah dicairkan di atas kompor, dan kemudian diambil dengan menggunakan canting untuk digoreskan sesuai pola yang sudah dibuat. Para peserta workshop membatik ini memang terlihat sedikit tegang saat menggoreskan canting di atas pola yang mereka buat, namun perlahan-perlahan suasana tegang mencair, setelah masing-masing peserta mengetahui triknya. Instruktur yang mendampingi workshop membatik ini pun terlihat sabar dan tekut mengajari peserta yang masih kesulitan membuat batik. Viktor Sarjono atau yang akrab disapa Jon Batik ini mengaku proses belajar membatik sama halnya belajar tentang kejiwaan atau belajar sabar. Karena jika kita sabar dalam membuat batik maka dipastikan akan menghasilkan sebuah karya batik yang sempurna.

“Bagi pemula memang agak sulit untuk bisa membuat batik namun jika perlahan-lahan mengetahui triknya maka nanti akan bisa dengan lancar. Memang butuh kesabaran dalam membuat batik,” katanya.

Belajar membatik ini setidaknya bisa memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada para guru dan masyarakat umum agar bisa ditularkan ke murid-muridnya, selain itu juga agar lebih melekatkan dan melestarikan budaya membatik di masyarakat sehingga warisan luhur indonesia tidak luntur dan diakui oleh negara lain. (eyu)

Label: , , ,

Mbah Joyo Pembuat Dolanan Othok-Othok

Jogja - Siapa yang tidak kenal dolanan anak othok-othok ? Dolanan tradisional yang satu ini memang banyak digemar anak-anak ketika bermain bersama, namun siapa yang tahu bahwa mainan asli jawa ini sudah ada sejak dahulu kala.

Siang itu Mbah Joyo Sumarto nampak tekun dengan pekerjaannya. Pekerjaan yang ia lakoni setiap hari adalah membuat dolanan anak othok-othok. Dolanan tradisional yang satu ini memang sudah ada sejak dahulu kala dan ini selalu menjadi mainan anak-anak hingga sekarang. Dolanan anak-anak ini terbuat dari bahan bambu apus, kertas, paku dan bubuk pewarna atau teres. Pembuatan othok-othok ini bisa diselesaikan dalam waktu lima menitan.

Mbah Joyo yang sudah memulai kegiatan membuat othok-othok sejak usia 25 tahun ini berharap agar dolanan ini tetap bertahan dan ada penerusnya. Setiap hari, warga Pandes Sompokan, Sewon, Bantul ini mampu menyelesaikan 20 othok-othok, itupun harus ia lakukan sambil momong cucu dan cicitnya, tidak seperti dulu yang memang bekerja full time. Mbah joyo yang kini berusia 80 tahun ini menggantungkan hidupnya hanya dengan membuat othok-othok, dan satu othok-othok ia jual kulakan Rp.1000.

Ditemui saat mengajari 21 peserta workshop anak-anak di Taman Budaya Yogyakarta, Rabu (30/6) wanita sepuh yang memiliki 11 cucu dan 2 cicit ini mengaku tidak hanya othok-othok saja yang ia buat, tetapi layungan, kitiran serta manukan kurung. Ia berharap dolanan anak bisa bertahan meski kini makin banyak mainan tradisional. (eyu)

Label: ,

Minggu, 27 Juni 2010

Pit Onthel Riwayatmu Kini

Jogja - Sepeda onthel di era saat ini sudah sangat jarang kita temui di jalanan, tidak seperti lima puluhan tahun yang lalu, dimana masyarakat masih mengunakan sepeda onthel tradisional ini dalam kehidupan sehari-hari.Seiring perkembangan jaman, penggemar sepeda tua atau pit onthel di Yogyakarta terus meningkat dari tahun-tahun dan ini ditandai dengan berdirinya berbagai komunitas sepeda yang jumlahnya hampir mencapai 210 komunitas.

Melalui pameran sepeda onthel yang bertajuk "Indische Fietsen" yang digelar di Bentara Budaya Yogyakarta ini menjawab kerinduan masyarakat akan kehadiran sepeda onthel yang pernah merajai jalanan di masa kejayaannya di masa lalu. Pameran yang berlangsung 22-30 Juni 2010 ini menampilkan sepeda onthel dan sepeda-sepeda tua di masa penjajahan Belanda dulu. Dalam pameran ini beragam sepeda tua ditampilkan mulai dari era 1920 hingga tahun1940. Seluruh sepeda yang dipamerkan ini merupakan produk dari masa sebelum Indonesia merdeka dan mayoritas hasil produksinya berasal dari Inggris, Belanda, Jepang dengan beberapa merk seperti Gazelle, Humber, Hercules dan Simplex. Sedangkan sepeda tertua yang ikut dipamerkan adalah sepeda yang dibuat pada tahun 1900. Selain memamerkan sepeda tua, pameran Pit Onthel 2010 "Indische Fietsen" ini juga menghadirkan karya dalam bentuk lukisan maupun foto. (eyu)

Label: , ,

Sabtu, 26 Juni 2010

Pasar Kangen Jogja 2010 Menjawab Kerinduan Masyarakat

Jogja - Untuk membangun ruang budaya khas Jogja yang berkarakter dan akan dirindukan oleh masyarakat, Pasar Kangen Jogja 2010 kembali digelar untuk kedua kalinya.Pasar kangen Jogja yang berisi klangenan Jogja dan makanan tradisional ini digelar di Halaman Taman Budaya Yogyakarta.Prajurit Lombok Ijo serta Topeng Ireng mengawali pembukaan Pasar Kangen Jogja 2010,Sabtu (26/6) sore sekaligus ditandai dengan pemecahan kendi oleh penari kondang di Jogja Didik Nini Thowok yang langsung dilanjutkan dengan ngamen bersama pantomimer Jemek Supardi.

Pasar Kangen Jogja 2010 ini digelar sebagai usaha menghadirkan kembali kerinduan masyarakat Jogja akan klangenan berupa seni tradisi dan berbagai hal lain yang berbau tradisional. Pasar Kangen Jogja yang akan berlangsung hingga 4 Juli mendatang ini dharapkan mampu menjadi sebuah ikon bagi Jogja yang bisa dikenal dan dinantikan oleh masyarakat setiap tahunnya untuk kembali digelar.

Untuk menjadikan Pasar Kangen Jogja sebagai ikon event budaya di Kota Jogja,pihak panitia akan melakukan komunikasi dengan Pemerintah setempat agar bersedia memberikan ijin bagi Pasar Kangen Jogja untuk menggunakan sejumlah ruas jalan di sekitar TBY sebagai pelebaran lokasi Pasar Kangen Jogja di waktu mendatang. Pasar Kangen Jogja 2010 ini diikuti 130 peserta yang melibatkan pedagang tradisional dan diramaikan dengan kesenian tradisi seperti Topeng Ireng, Ledek Gogik, Tayub, dan berbagai kegiatan tradisional lainnya.(eyu)

Label: , , ,

Batik Untuk Orang Muda Kian Kreatif

Jogja - Sejak mendapat pengakuan dari UNESCO, batik Indonesia kian mantap menjadi warisan luhur dengan berbagai macam inovasi dan kreatifitas. Keistimewaan batik tidak hanya digunakan saat acara-acara resmi tetapi juga untuk acara santai orang muda. Selama ini busana batik selalu diidentikkan dengan busana orangtua namun seiring perkembangannya, batik juga sangat pas digunakan oleh orang muda apalagi batik pun bisa digunakan untuk acara-acara santai. Kecintaan akan karya seni busana yang tertuang pada kain batik pun hadir di hati generasi masa kini, tentunya dengan tampilan yang lebih segar, dan dinamis.

Seperti dalam fashion show yang bertajuk Batik Udan Lurik Soft Jeans yang digelar, Sabtu (26/6), di Nandia Batik di Jl Urip Sumoharjo Yogyakarta, ingin menunjukkan bahwa busana batik pun bisa digunakan untuk acara-acara santai nan dinamis. Koleksi busana batik yang segar, kaya desain dan berkualitas tinggi ini memberikan warna dan nuansa yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya, khususnya bagi mereka yang berjiwa muda. Dengan kekayaan dan inovasi akan batik, para muda dengan mudah dapat membandingkan dan memilih karya kreatif batik yang sarat akan filosofi luhur, yang tentunya tidak sebanding dengan batik negara lain.

Motif Udan lurik yang ditampilkan ini tidak menunjukkan bahan yang kaku tetapi lebih nyaman dengan varian teksture dan warna yang mengikuti trend yang sedang berlangsung, sehingga lurik tidak hanya diminati oleh kaum pria saja tetapi juga busana wanita dalam berbagai kesempatan. Udan lurik soft jeans ini merupakan batik yang menjadi busana casual dan wearable, tidak saja memenuhi nilai klasik namun juga untuk aktivitas yang jauh dari formal. (eyu)

Label: , , ,

Rabu, 23 Juni 2010

Kesadaran Ortu Akan Gizi Anak Masih Kurang

Jogja - Peran orang tua menjadi sangat penting dalam menentukan gizi seorang anak balita bahkan dipastikan gizi buruk yang terjadi pada balita bukan hanya karena kurangnya asupan gizi tetapi juga karena orang tua yang kurang memiliki pemahaman tentang gizi anak.

Rendahnya tingkat pemahaman orangtua mengenai nutrisi telah menyebabkan rendahnya angka kecukupan gizi pada balita. Untuk kota Yogyakarta, dalam luasan 32 meter persegi dihuni hampir 500 Ribu penduduk dan 26.000 diantaranya merupakan keluarga miskin. Dari jumlah tersebut ditemukan 160 balita yang mengalami gizi buruk dan 1.829 balita gizi kurang, hingga Juni 2010 ini. Meski demikian, jumlah balita gizi buruk yang ada di kota yogyakarta masih sangat rendah dibawah jumlah gizi buruk nasional.

Dalam Kegiatan Wahana Edukasi Nutrisi Bagi Ibu Dan Anak Di Kecamatan Mergangsan,
Rabu (23/6), Ketua Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini Yogyakarta Tri Kirana mengatakan gizi buruk yang dialami balita tidak hanya disebabkan tidak mampunya orang tua tetapi karena kurangnya kesadaran orang tua dan kebiasaan pola makan bagi balita.

“Jumlah balita di Yogyakarta pada tahun 2009 adalah 23.400 jiwa. Dari jumlah tersebut yang melakukan penimbangan di posyandu adalah sebanyak 19.027 bayi dengan status gizi yang beragam. Diantaranya 187 bayi mengalami gizi buruk (0,98 persen), 1.829 mengalami gizi kurang (9,6 persen), 16.385 gizi baik (86,11 persen) dan 626 gizi lebih (3,9 persen)," ujarnya.

Menurut Istri Wakil Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti ini, target secara nasional untuk angka balita gizi buruk adalah sekitar 5 persen. Karena itu, diperlukan upaya bersama dari pihak terkait untuk dapat berperan mengurangi atau bahkan menghilangkan status bayi gizi buruk. Salah satunya adalah dengan meningkatkan peran orang tua sebagai motor utama yang memperhatikan gizi anaknya.

Sementara Dokter Ahli Nutrisi RSUP Dr Sarjito Yogyakarta, dr. Endi Paryanto mengatakan, orangtua perlu memahami setiap tahap pertumbuhan anak-anaknya sehingga mereka dapat memberikan nutrisi yang tepa, terutama pada usia 3 tahun pertama, dimana pertumbuhan otak sedang pesa. Selain itu demi mengoptimalkan perkembangannya, orangtua pun perlu memahami kemampuan yang harus dicapai setiap tahapan usia anak. orang tua perlu memahami setiap tahap pertumbuhan anaknya, sehingga mereka dapat memberikan nutrisi yang tepat.

"Terlebih usia yang penting untuk memperhatikan gizi mereka adalah pada 3 tahun pertama saat pertumbuhan otak sedang pesat. Demi mengoptimalkan perkembangannya, orang tua pun perlu memahami kemampuan yang harus dicapai di setiap tahapan usia anak,” katanya. (eyu)

Label: , , ,

Senin, 21 Juni 2010

Kebut Pembangunan Peron Tinggi, Sebelum Puasa Target Selesai

Untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang kereta api khususnya saat arus mudik dan lebaran mendatang, PT Kereta Api Daop VI Yogyakarta terus melakukan pembangunan peron tinggi di tiga lintasan. Pembangunan peron tinggi ini ditargetkan bisa rampung sebelum agustus 2010 mendatang.

PT Kereta Api Daerah Operasional VI Yogyakarta komitmen dalam peningkatan pelayanan kepada penumpang KA khususnya di masa arus mudik dan lebaran mendatang. Pembangunan peron tinggi yang terus dikebut ini diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan penumpang ketika akan naik dan turun dari kereta api. Peron tinggi dengan panjang 200 meter ini dibangun di tiga lintasan atau jalur yakni
jalur 1,jalur 2dan jalur 6.

Kepala Stasiun Besar Tugu Yogyakarta Asdo AR, Senin (21/6) mengatakan, pembangunan peron tinggi ini sebenarnya program sejak tahun 2007 lalu namun baru terealisasi tahun ini. Jika sebelumnya pembangunan peron diperkirakan menghabiskan waktu lima bulan, untuk pembangunan peron yang tingginya 90 centimeter ini dipastikan dapat selesai 3,5 bulan atau sebelum Agustus 2010 mendatang. Target rampungnya pembangunan peron sebelum agustus mendatang ini diharapkan bisa tercapai sehingga saat arus mudik dan lebaran peron ini sudah bisa dipergunakan.

"Kita terus mengebut untuk menyelesaikan ini. Bahkan, jam kerja pun dilembur hingga pukul 21.00 WIB. Intinya, sebelum puasa, sudah bisa dioperasionalkan. Sehingga ketika masuk arus mudik, para penumpang bisa aman dan nyaman,"katanya.

Pembangunan layanan naik-turun penumpang ini, lanjut Asdo sangat penting dilakukan. Dengan peron tinggi, maka naik-turun para penumpang kereta api tidak perlu lagi menggunkan menggunakan bancik atau tangga kecil, sehingga kondisi ini akan menjadi aman dan nyaman ketika suasana berdesak-desakan.(eyu)

Label: , , , ,

PTMSI DIY Cari Atlet Berbakat di Kejuaraan Tenis Meja Se-DIY

Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia – PTMSI Pengprov DIY terus melakukan pembinaan prestasi bagi atlet tenis meja sejak usia dini. Pembinaan prestasi dan penjaringan bibit-bibit atlet ini dilakukan dalam Kejuaraan Tenis Meja Tingkat Propinsi DIY.

Untuk meningkatkan prestasi dan juga pembinaan atlet di tingkat propinsi, PTMSI DIY - menggelar Kejuaraan Tenis Meja Untuk Tingkat SD - SMA Se-DIY. Kejuaraan tenis meja yang digelar mulai 21 - 24 Juni ini sekaligus menjadi ajang pencarian bakat dan potensi pelajar untuk kemudian diproyeksikan masuk dalam diklat.Sebanyak 217 peserta dari tingkat SD hingga SMA se-diy ikut ambil bagian di kejuaraan yang digelar di Auditorium AA YKPN Yogyakarta. 217 peserta tersebut terdiri dari SD 39 beregu, SMP 30 peserta, SMA 24 peserta, putra dibawah 30 tahun 42 peserta, dan putri 14 peserta. Sementara untuk umum diatas 31 tahun ada 40 peserta, sedangkan untuk veteran ada 28 peserta. Tujuh nomor yang dipertandingkan yaitu beregu putra putri tingkat SD, beregu putra putri tingkat SMP, beregu putra putri tingkat SMA, tunggal putra umum usia maksimum 30 tahun, tunggal putri umum usia maksimum 30 tahun, tunggal putra-putri usia diantara 31-50 tahun dan tunggal putra-putri veteran usia diatas 50 tahun.

Menurut Ketua Panitia Kejuraan Tenis Meja Tingkat Propinsi Diy, Sofyan Daryana, peningkatan prestasi dan juga pembinaan di kalangan atlet di tingkat diy ini nantinya akan ditentukan sesuai rangking daerah yang kemudian akan diproyeksikan untuk maju di tingkat nasional.

“Kami sengaja menggelar kejuaraan ini untuk pembinaan prestasi atlet sejak dini dan selain itu nantinya kami akan melakukan rangking terhadap para atlet ini di tingkat daerah sehingga nantinya atlet berprestasi bisa diproyeksikan mewakili diy ke tingkat nasional,” katanya.

Sementara ketika disinggung mengenai pembibitan atlet tenis meja di yogyakarta, Sofyan mengatakan saat ini sudah ada sekolah tenis meja dan ada program penjaringan atlet berbakat yang bekerja sama dengan dinas pendidikan setempat. Pembibitan atlet tenis meja ini dilakukan secara berkesinambungan dari tingkat SD hingga SMA. (eyu)

Label: , ,

Mahasiswa UMS Luncurkan Buku di atas Prameks

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) punya cara yang unik dan menarik dalam mengkritisi perkembangan komunikasi dengan buku. Cara unik ini dikemas mahasiswa Fakultas Komunikasi Dan Informatika dengan meluncurkan sebuah buku di atas Kereta Api Prameks.

Tak kehabisan akal, Mahasiswa Fakultas Komunikasi Dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta, Senin (21/6) meluncurkan sebuah buku berjudul "Quo Vadis Komunikasi Kontemporer" di atas Kereta Api Prameks dari Stasiun Purwosari menuju Stasiun Tugu Yogyakarta. Buku setebal 244 halaman ini merupakan kompilasi tulisan 35 mahasiswa yang ditulis secara tematik berdasarkan konsentrasi peminatan studi mahasiswa. Peluncuran buku yang dihadiri Wakil Dekan 1 Fakultas Komunikasi Dan Informatika ini berisi isu-isu terbaru dalam perkembangan komunikasi kontemporer seperti ranah Public Relations, Advertising Dan Broadcasting.

“Ini baru pertama kali kami lakukan, peluncuran buku di atas kereta api. Buku ini berisi tulisan-tulisan mahasiswa yang dikumpulkan dan dikemas dalam sebuah buku. Kenapa kereta api yang kita pilih, karena sesuai cover buku dan judulnya, ibaratnya mau dibawa kemana komunikasi kontemporer ini," Kata Ketua Kelas Fakultas Komunikasi Dan Informatika UMS Andreas Rudi Setiawan

Buku “ Quo Vadis Komunikasi Kontemporer” yang dicetak 150 eksemplar ini juga dibagikan kepada penumpang Ka Prameks Jurusan Solo-Yogyakarta. Harapannya buku ini dapat menjadi karya nyata karena karya tulis ini tidak terbuang setelah dikoreksi dosen. (eyu)

Sabtu, 19 Juni 2010

Siswa SD Ikuti Lomba Sesorahan Bahasa Jawa

Jogja - Dalam rangka Kompetisi Bahasa Jawa dan Sastra Jawa, Dinas Kebudayaan DIY mengelar 'Lomba Alih Aksara, Sesorah, Geguritan, Macapat dan Festival Sandiwara Basa Jawa se-DIY' yang digelar di Pendopo Yudhaningratan, Jalan Ibu Ruswo 35. Salah satu rangkaian lomba yang digelar sejak 6 - 21 Juni 2010 yakni Sesorahan atau pidato dalam bahasa Jawa Kromo Inggil yang diikuti 50 peserta anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) se-DIY.

Kegiatan ini rutin digelar setiap tahunnya sejak tahun 2006 oleh Disbud DIY yang sebenarnya diprioritaskan bagi 32 desa budaya yang ada di DIY. Namun dalam lomba kali ini hanya 16 desa budaya. Khusus untuk lomba Sesorahan ini memang diperuntukkan bagi siswa-siswa SD yang telah diberi naskah pidato Bahasa Jawa dari panitia. Ketua Panitia Lomba yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Bahasa dan sastra Bidang Nilai Budaya Dinas Kebudayaan DIY, Dwiyanto Budi Utomo saat ditemui di Pendopo Yudhaningratan, Sabtu (19/6) mengatakan para peserta telah disediakan teks pidato dan diberikan waktu 10-15 menit untuk tampil, mereka boleh membawa teks ataupun hafalan. Kriteria yang akan dinilai bukan dari naskah pidatonya tetapi dari artikulasi atau pengucapan bahasanya, ekspresi pembacaan dan adaptasi mereka di panggung.

"Walaupun memakai naskah tidak asal ngomong saja tetapi ada penghayatannya dengan melibatkan tiga dewan juri dari budayawan, seniman dan tim peneliti balai bahasa," katanya.

Lebih lanjut Dwiyanto mengungkapkan lomba ini sebagai salah satu saran untuk melihat seberpa jauh pendidikan Bahasa Jawa yang diajarkan guru dari tingkat SD. Dari siswanya yang tampil dapat dinilai gurunya mampu atau tidak mengajarkan Bahasa Jawa.

"Guru-guru yang mengajarkan Bahasa Jawa saat ini kebanyakan tidak mahir berbahasa Jawa, hanya sekedar asal-asalan dan mereka bukan dari Sastra Jawa," ungkapnya.

Lomba yang bertujuan untuk pelestarian dan mengembangkan Bahasa Jawa terutama di DIY yang mulai luntur penggunaannya sejak dini ini ditargetkan sampai tahun 2011 sehingga sosialisasi penggunaan Bahasa Jawa terutama di lingkungan pendidikan dan instansi pemerintah di DIY dapat diterapkan. (eyu)

Minggu, 13 Juni 2010

Orientasi Kehumasan Setwan DPRD Kota Jogja Ke Bali

Bali - Untuk meningkatkan kinerja dan menambah pengalaman dari daerah lain, sekretariat kehumasan DPRD Kota Jogja melakukan study banding ke DPRD Kabupaten Tabanan Dan DPRD Propinsi Bali, 9-11 Juni 2010 melalui kegiatan orientasi kehumasan.

Rombongan Setwan DPRD Kota Jogja yang dipimpin Setwan DPRD Kota Jogja Nur Affandi dan Kabag Humas dan Informasi Joko Saptono, ini mencoba menggali pengalaman di DPRD Propinsi Bali. Kunjungan ke Sekwan DPRD Propinsi Bali, Rabu (9/6) diterima Kabag Umum Setwan DPRD Propinsi Bali, I Nyoman Satia Negara Dan Kabag Publikasi & Dokumentasi DPRD Propinsi Bali, Cok Istri Mas Rumitni. Dalam audiensi tersebut DPRD Kota Jogja mempertanyakan tentang penting tidaknya seorang sekretaris pribadi ketua dewan serta peningkatan sdm kehumasan. Kabag Umum Setwan DPRD Propinsi Bali, I Nyoman Satia Negara mengatakan bahwa ketua dprd propinsi bali memiliki seorang sekretaris pribadi yang bertugas membantu kinerja sang ketua dewan. Sementara terkait dengan sdm kehumasan, kabag publikasi dan dokumentasi dprd propinsi bali Cok Istri Mas Rumitni menyampaikan tentang pelatihan kehumasan tidak terlalu sering dilakukan. Meski demikian humas dan dokumentasi dprd propinsi bali juga melakukan pendokumentasian seluruh kegiatan dewan melalui bulletin. dokumentasi foto dan video.

Sementara kunjungan ke dprd kabupaten tabanan, kamis (10/6) rombongan Sekretariat Kehumasan Dprd Kota Jogja diterima oleh Kabag Persidangan Dan Protokol Dprd Tabanan. Dalam kesempatan tersebut sekretariat humas dprd kota mempelajari tentang peningkatan sdm yang dapat memberikan pelayanan prima dan terbaik sesuai dan mengacu pada peraturan perundang – undangan yang berlaku, untuk mewujudkan optimal sekretariat kehumasan. Tujuan orientasi kehumasan ini sendiri untuk mengetahui lebih banyak tentang setwan dprd lainnya. Harapannya kegiatan ini ke depan dapat meningkatkan pengelolaan sdm dan kinerja sekwan dprd kota jogja dalam melayani anggota dewan serta masyarakat secara umum. (eyu)

Sabtu, 12 Juni 2010

10 Model Solo Batik Carnival Meriahkan FKY 2010

Jogja -10 Model Solo Batik Carnival (SBC) ikut memeriahkan perhelatan Festival Kesenian Yogyakarta 2010 melalui aksi performance dengan berjalan kaki. Performance Solo Batik Carnival ini sempat menyita perhatian para pengguna jalan di kawasan Simpang Empat Kantor Pos Besar Yogyakarta.

Festival Kesenian Yogyakarta yang merupakan perhelatan seni dan budaya terbesar tahun 2010 di Yogyakarta ini dimeriahkan dengan aksi Icon FKY bersama 10 Top Model SBC. Performance yang dimulai dari Benteng Vredeburg, Sabtu (12/6) ini diiringi musik tradisi Bambu Laras Jangkar Bumi yang berjalan menuju kawasan titik nol kilometer Yogyakarta. Performance 10 Model SBC yang mengambil tema I Love You Full Batik Indonesia ini bertujuan menggelorakan semangat cinta produk dalam negeri dan juga sebagai wahana mengekspresikan diri dalam berkesenian. Gemulai cara jalan 10 Model Solo Batik Carnival di kawasan titik nol kilometer ini membuat masyarakat yang melintas di kawasan itu seakan tidak ingin melewatkan momen ini dengan mengambil gambar para model yang mengenakan gaun batik yang megah dan mewah ini. Kesepuluh model Solo Batik Carnival ini akhirnya berpose di sisi selatan Monumen Serangan Oemoem Satu Maret dan kehadirannya di kawasan tersebut membuat para pengguna kendaraan ingin melihat lebih dekat bahkan tak sedikit pengguna jalan yang memotret aksi para model Solo Batik Carnival ini. (eyu)

Jumat, 11 Juni 2010

Menikmati Wisata Air Di Tanjung Benoa

Bali - Jika anda pernah mengunjungi Pulau Bali, tentu anda tidak akan lupa dengan pantai yang bernama Tanjung Benoa. Obyek wisata yang lokasinya bertetanggaan dengan kawasan wisata Nusa Dua ini ternyata memiliki daya tarik yang unik bagi wisatawan.

Salah satu obyek wisata yang ada di Bali adalah Tanjung Benoa, yang letaknya berada di ujung tenggara dan bertetanggaan dengan kawasan Nusa Dua. Tanjung Benoa ini dapat ditempuh dalam waktu 35 menit dari Kuta dan 20 menit dari Bandara Ngurah Rai.

Tanjung benoa menjadi tempat yang sangat cocok untuk kegiatan Watersport atau olahraga air, sekaligus tempat untuk menguji andrenaline Anda. Pantai di kawasan ini sangat tenang, berbeda dengan di Kuta, Sanur atau Uluwatu sehingga menjadikan kawasan ini sebagai satu-satunya tempat untuk permainan-permainan menyenangkan ini. Para wisatawan baik asing maupun domestik selalu memanfaatkan waktunya di Tanjung Benoa untuk bersenang-senang dengan olah raga air, seperti Jetski, Parasailing, Banana Boat, Scuba Diving, Snorkeling, Flying Fish dan wisata kunjungan ke Turtle Island Atau Pulau Penyu.

Dengan instruktur-instruktur yang handal, Anda akan mendapatkan jaminan keselamatan dan kenyamanan saat menikmati permainan di sini. Harga yang dikenakan kepada pengunjung untuk menikmati berbagai sarana olahraga air tersebut berkisar antara
Rp. 50.000 – Rp. 200 ribu per orang, tergantung jenis permainannya. Meski panas matahari sangat menusuk kulit tubuh namun anda tidak akan menyesal setiap kali anda berkunjung ke Tanjung Benoa ini karena berbagai macam permainan air bisa anda nikmati sepanjang hari. (eyu)

Kamis, 10 Juni 2010

Sensasi Kepang Rambut

Bali - Ada yang berbeda jika kita menikmati suasana pantai Kuta Bali, selain kita temui pedagang souvenir, jasa tato, tukang pijat dan lainnya, di sepanjang pantai kuta juga ada jasa kepang rambut, yang menjadi salah satu life style anak muda.

Sambil menikmati suasana Pantai Kuta Bali, kaum muda yang datang di pantai ini nyaris tidak ingin meninggalkan bali tanpa kesan. Salah satu life style yang harus dilakoni sebelum kembali pulang adalah dengan cara mengepang rambut. Di sepanjang pantai kuta ini setidaknya ada 200an orang yang menawarkan jasa kepang rambut yang masuk dalam sebuah komunitas.

Jasa kepang ini umumnya ditawarkan oleh ibu-ibu dan cukup mudah dijumpai hampir di setiap sudut di Pantai kuta, seperti halnya yang dilakukan Ibu Nyoman ketika ditemui Rabu (10/6).
Ibu Nyoman terlihat ramah dan cekatan saat mengepang rambut kliennya. Disela-sela kesibukannya mengepang rambut, Ibu berusia 43 tahun ini menuturkan bahwa dalam satu hari setidaknya dia bisa mendapat lima orang yang meminta dirinya untuk mengepang rambut. Biaya jasa kepang rambut ini pun bervariasi, mulai dari Rp.30.000 – Rp.100.000, tergantung panjang tidaknya rambut sang klien.

“Saya sudah 20 tahun kerja begini. Saya tidak akan bekerja lainnya karena saya SMA pun tak tamat. Sehari kalau lagi ramai paling ya ada lima orang, penghasilan ya lumayan lah.” Katanya.

Sementara Endro Guntoro, Wisatawan asal Wonosari ini mengaku hanya iseng dan hanya sekedar mencoba ketika ditanya apa alasan rambutnya dikepang. Setelah melihat rambutnya selesai dikepang rapi, setidaknya dirinya bisa tampil beda dan lebih percaya diri.

“Saya sudah 12 tahun memiliki rambut gondrong, dan kali ini pengen banget rambutnya dikepang. Iseng aja sih dan ya hanya kepengen nyoba dikepang aja.” Ungkapnya.(eyu)

Jumat, 04 Juni 2010

FKY 2010 Tetap Plat Merah

Jogja - Festival Kesenian Yogyakarta atau FKY 2010, dipastikan akan tetap mendapat sokongan dari Pemda DIY, artinya FKY tahun ini tetap plat merah. Pemda DIY sendiri mengucurkan dana Rp. 500 Juta untuk penyelenggaraan FKY tahun 2010 ini.

Festival Kesenian Yogyakarta ke 22 Tahun 2010 ini akan digelar selama sebulan penuh mulai 7 Juni - 7 Juli, dengan lokasi utama Benteng Vredeburg dan Taman Budaya Yogyakarta. Ketua Panitia FKY 2010, Kasidi Hadi Prayitno, Jumat (4/6) di Kantor Dinas Kebudayaan DIY mengatakan, FKY kali ini akan menampilkan kesenian yang lain dari pada fky tahun-tahun sebelumnya. Dengan menggandeng sekitar 3000 seniman se-Diy, FKY akan memberikan sentuhan international dengan mendatangkan beberapa seniman dari Indianapolis.

Selain itu, Nizam panitia seksi pementasan mengatakan pihaknya telah menseleksi komunitas seni yang ada untuk diikut sertakan dalam pertunjukan. Dari 86 Komunitas di DIY, 40 komunitas diantaranya terdaftar setelah melalui seleksi.

Dengan mengusung tema ”Golog Gilig Hamemayu Hayuning Bawono” atau yang mengandung arti bersatunya masyarakat yogyakarta untuk membangun negeri, FKY akan menyajikan suatu kegiatan untuk menunjukkan Jogja Memang Istimewa. (eyu)

Kamis, 03 Juni 2010

Pertumbuhan Kredit DIY Capai 7,33 Persen

Jogja - Pertumbuhan perkreditan di DIY dari bulan Desember 2009 hingga Maret 2010 meningkat 7,33 persen dengan nominal Rp 970 millar yang cukup tinggi dibandingkan tahun lalu. Pertumbuhan kredit ini didominasi dari sektor investasi yang mencapai 17,51 persen atau mencapai Rp 1,597 millar dan sektor konsumsi sebesar 10,39 persen dengan nominal Rp 5,289 miliar. Peningkatan ini dinilai ada efisiensi dikalangan pelaku usaha terhadap transaksi keuangan.

"Terkait pada krisis Yunani yang akan berpengaruh pada pertumbuhan perekonomian global dan nasional, namun pengaruhnya terhadap transaksi keuangan di daerah yang kecil pengaruhnya terbatas," ujar Peneliti Ekonomi Madya dan Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Bank Indonesia (BI) Yogyakarta, Djoko Raharto di Yogyakarta.

Djoko mengatakan sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai 1,74 persen dengan nilai nominal Rp 20,022 milliar total tabungan turun menjadi 4,86 persen dengan nilai nominal Rp 9,541milliar. "Lumayan tinggi kenaikan pada deposito yang mencapai 5,98 persen serta giro sebesar 15,05 persen. Hal ini merupakan indikasi adanya kebutuhan dana masyarakat yang meningkat" imbuhnya.

Sementara untuk perbankan syariah, Djoko mengatakan pertumbuhan pembiayaannya juga meningkat dengan total aset Rp 1,494 milliar yang tumbuh 16,14 persen, DPK sebesar 14,02 persen dengan nominal Rp 1,010 milliar dan dari sektor pembiayaan perbankan syariah capai 5,71 persen dengan nominal Rp 739 milliar.

Ditambahakannya mengenai pertumbuhan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), total asetnya di DIY mencapai Rp 2,059 milliar yang pertumbuhannya mencapai 3,77 persen, dengan nominal Rp 25,702 miliar. "Pertumbuhan ini masih bagus di DIY, dimana selama pilkada di beberapa kabupaten di DIY transaksi tunai keuangannya tetap dan justru temuan uang palsu turun dari Februari yang capai 94 lembar, Maret 5 lembar, April 5 lembar dan Mei 6 lembar," pungkasnya. (eyu/krjogja)

Siswa SD Muhammadiyah Suronatan Membatik Di Sepanjang Trotoar

Jogja - Seni membatik saat ini tidak hanya digemari orang tua maupun kalangan muda saja tetapi siswa sd pun mulai mencintai seni membatik, setidaknya ini terlihat di sepanjang trotoar di Jl. Agus Salim Jogja yang dipenuhi siswa SD.

Kamis (3/6) sepanjang trotoar di Jalan Agus Salim Jogja mendadak ramai tidak seperti hari biasanya. Wajar saja, para siswa SD Muhammadiyah Suronatan ini berkumpul bersama untuk membatik. Siswa SD Muhammadiyah Suronatan ini terlihat tidak canggung lagi ketika menggerakkan jari-jarinya bersama canting isi malam ke atas sebuah kain putih. Dan jangan tanya hasilnya, karena siswa SD ini cukup pintar dalam membuat sebuah motif bunga.

Seni membatik memang sudah menjadi pelajaran di SD Muhammadiyah Suronatan ini dan pelajaran membatik menjadi pelajaran yang paling disukai para siswa. Tidak hanya membatik, khusus untuk Siswa SD kelas 1,2,3 juga mewarnai gambar motif batik yang sudah disiapkan.

“Saya ingin bisa membatik. Saya senang bisa mbatik,bisa tambah ilmu.” Kata Resya Siswi Kelas 5 SD Muhammadiyah Suronatan.

Kepala SD Muhammadiyah Suronatan, Entin Surtini mengatakan, kegiatan membatik massal di sepanjang trotoar Jalan Agus Salim ini untuk menanamkan jiwa seni membatik kepada anak-anak selain untuk menyambut Muktamar Seabad Muhammadiyah Juli mendatang. Kegiatan membatik yang diikuti 150 Siswa SD Kelas 1 – 6 ini diharapkan bisa terus berkelanjutan agar seni membatik bisa terus lestari dan tidak luntur di generasi muda.

“Saya kira ini perlu kita kembangkan selanjutnya agar batik tetaplestari. Seni membatik juga sudah bukan sesuatu yang asing lagi bagi anak-anak karena selama ini sudah masuk dalam pelajaran di sekolah.” Ujar Entin. (eyu)

HMI Yogyakarta Kutuk Israel

Jogja - Himpunan Mahasiswa Islam – HMI MPO Yogyakarta, Kamis (3/6) kembali turun ke jalan mengutuk aksi kebrutalan tentara israel yang melakukan penghadangan dan penyerangan terhadap konvoi kapal bantuan kemanusiaan untuk palestina.

Aksi unjuk rasa HMI MPO Yogyakarta di Perempatan Gramedia, ini mengutuk keras kebiadaban tentara israel yang dengan arogan dan brutal menyerang kapal bantuan kemanusiaan untuk palestina. HMI MPO Yogyakarta ini mendesak PBB dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk menyeret zionis israel ke mahkamah internasional, dan mengajak masyarakat internasional untuk mengakui kemerdekaan bangsa palestina.

Aksi unjuk rasa yang diwarnai dengan orasi dengan berbagai macam poster ini juga menuntut pemerintah indonesia untuk sungguh-sungguh membantu mempercepat kemerdekaan bangsa palestina. Tidak hanya itu HMI Cabang Yogyakarta juga menuntut pemerintah amerika untuk mencabut dukungan terhadap Israel. Usai melakukan orasinya, HMI melanjutkan aksinya dengan jalan kaki menuju tugu jogja dan sempat melakukan penyegelan terhadap Mc Donald Jalan Jenderal Sudirman. Aksi berlanjut ke kawasan malioboro dan berakhir di Poltabes Jogjakarta. (eyu)

Bisnis di Internet, Temukan Cara Menghasilkan $1.185,33 dalam 1 hari

Rabu, 02 Juni 2010

Pemkot Miliki Klinik Berhenti Merokok

Dalam rangka peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Pemkot Yogyakarta
bekerjasama dengan Quit Tobacco Indonesia dan Fakultas Kesehatan UGM
melaunching klinik konsulasi berhenti merokok di Kompleks Balaikota
Yogyakarta Senin (31/5). Ceremonial dilakukan di ruang Utama Atas
Balaikota kemudian dilakukan pengguntingan pita di klinik berhanti merokok
Balaikota.

Dalam laporan penyelenggaraan kegiatan, Kepala Dinas Kesehatan kota
Yogyakarta, dr. Choirul, M.Kes mengungkapkan bahwa sejak dibukanya 18
klinik berhenti merokok yang tersebar di puskesmas Kota Yogyakarta, hingga
saat ini setidaknya telah ada 150 pasien yang memanfaatkan layanan
tersebut.

Klinik konsultasi di Balaikota disediakan dalam rangka lebih mendekatkan
sarana para perokok untuk berhenti merokok. Terdata bahwa jumlah pegawai
laki-laki perokok di area Pemkot sebanyak 52%. Layanan Konsultasi dapat
dilakukan pada hari Selasa dan Jumat pada pukul 11.00 - 14.00. "Layanan
ini akan memberikan bantuan konsultasi tentang bahaya rokok dan
pendampingan bagi karyawan Pemkot mempunyai tekad yang besar untuk
berhenti merokok. Selain itu kegiatan reminder akan bahaya rokok akan
terus dilakukan," terangnya dr. Choirul. Dalam acara ini dilakukan juga
pemberian apresiasi kepada elemen masyarakat yang telah melakukan kegiatan
memerangi rokok seperti kampung bebas rokok dan kelurahan bebas rokok yang
diserahkan Asisten Pemerintahan, H. Widorisnomo, SH, MT.

Ditambahkan dalam presentasi bahaya rokok oleh Ketua Quit Tobacco
Indonesia Fakultas Kesehatan UGM, Yayi Surya Prabandini yang menyatakan
bahwa sebenarnya hampir setiap perokok menginginkan untuk berhenti
merokok, tapi terhambat sejumlah hal yang tak memungkinkannya untuk
berhenti. "Ditunjukkan adanya penelitian yang menemukan bahwa sekitar
70-80 persen perokok ingin berhenti merokok. Tapi karena sedikitnya
dukungan bagi mereka, hanya sekitar 3 persen yang berhasil berhenti
merokok tanpa bantuan siapa-siapa," katanya.

Dilarang Masuk, Wartawan Demo Lempar ID Card

Puluhan Wartawan Jogja yang akan meliput kunjungan kerja Wakil Presiden di kegiatan Konferensi Internasional Kelapa Sawit di JEC, melakukan demo karena tidak diperbolehkan masuk ke Conference Room oleh panitia dan pengamanan presiden.

Sebelum Wapres Boediono tiba di Konferensi Internasional Kelapa Sawit, puluhan Wartawan Jogjakarta melakukan aksi membuang id card peliputan, karena dilarang masuk ke Conference Room, tempat Boediono akan berkunjung. Kejadian ini bermula ketika para wartawan media cetak dan elektronik hendak masuk ke ruangan konferensi untuk meliput acara kunjungan wapres namun di pintu masuk petugas paspamres dan panitia melarang wartawan untuk masuk dengan alasan tempat sudah penuh dan hanya untuk media tertentu. Mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari panitia dan aparat pengamanan, puluhan wartawan kecewa dan marah bahkan sempat adu mulut dengan pihak keamanan.

“Untuk apa kita diberi Id Card kalau akhirnya kita tidak boleh masuk. Kenapa setiap kali Boediono ke Jogja kami selalu dipersulit untuk meliput?” kata Muhammad Syaifullah, Wartawan Koran Tempo.

Meskipun sudah melakukan negosiasi dengan pihak panitia namun wartawan tetap saja tidak dibolehkan masuk. Karena jengkel dan marah, puluhan wartawan langsung membuang id card peliputan yang diberikan panitia persis di depan pintu masuk ruangan. Wartawan pun mengancam akan memboikot kegiatan Wapres selama di Jogjakarta.

Wartawan akhirnya diperbolehkan masuk setelah Komandan Security dengan terpaksa mengijinkan para wartawan masuk dengan catatan tidak melewati batas peliputan yang sudah ditentukan.

“ Silakan diambil Id Cardnya dan rekan-rekan pers bisa masuk ruangan,saya jamin. Tapi mohon rekan-rekan pers tidak melebihi batas peliputan yang sudah kami tentukan.” Ujar salah satu Komandan Security.(eyu)

Wapres Boediono Berikan Bantuan Bibit Sawit

Bantul - Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono, Rabu (2/6) memberikan bantuan bibit kelapa sawit kepada perwakilan kelompok tani dari aceh dan bengkulu dalam kegiatan Internasional Oil Palm Conference (IOPC) di Jogja Expo Center.

Kedatangan Wakil Presiden RI Boediono yang didampingi sejumlah menteri kabinet indonesia bersatu jilid dua ini dalam rangkaian kegiatan kunjungan kerja pada Konferensi Internasional Kelapa Sawit yang berlangsung 1-3 Juni 2010.

Dalam sambutannya, Wapres Boediono menekannkan peran vital kelapa sawit dalam percepatan pembangunan, peningkatan kesejahteraan petani, pemberantasan kemiskinan dan penyediaan lapangan kerja terutama di daerah pedesaan. Dalam kesempatan tersebut, Wapres Boediono melaunching pencanangan Program Sawit Untuk Rakyat atau PROWITA. Program pemerintah ini dicanangkan dengan memberikan bantuan bibit kelapa sawit unggul untuk petani kecil, mengingat saat ini dari sekitar 7,8 Juta Ha kebun sawit Indonesia, lebih dari 40 % dimiliki pekebun rakyat.

Usai memberikan sambutan dan meresmikan Program Sawit Untuk Rakyat, Wapres Boediono menyempatkan diri mengunjungi stand-stand pameran Internasional Oil Palm Conference didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. (eyu)

Warga Terban Manfaatkan Air Limbah

Jogja - Jumlah kebutuhan air dari hari ke hari semakin banyak, baik kebutuhan MCK, maupun keperluaan sehari-hari lainnya. Guna menghemat air, Pemerintah Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Unilever membuat kegiatan gerakan 3P (Penghematan air, Pemberdayaan ulang air, serta Pelestarian Lingkungan).

Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun,S.Psi dalam acara Lomba 3P di RT 49 RW 11 Terban Gondokusuman, Rabu (02/06) mengatakan warga masyarakat Terban sekalipun dalam wilayah dalam kota, rasa gotong-royong, sosial, dan rasa handarbeni masih sangat kental di wilayah ini. “Gerakan 3P ini memang sasarannya sangat tepat yakni para ibu-ibu, karena urusan keluarga terutama urusan dalam rumah tangga peran ibu luar biasa. Saya rasa tepat kegiatan ini, dan ibu-ibu pula yang menyelamatkan kelestarian lingkungan,buktinya ibu juga yang mengolah limbah air ini, karena pengolahannya sangat mudah,” Ujar Istri Wakil Walikota Yogyakarta ini.

Kegiatan ini merupakan gerakan yang sifatnya menghemat air, disamping itu juga ada bagaimana caranya mengolah bekas air cucian dan limbah rumah tangga, yang dapat digunakan kembali untuk menyiram tanaman, bahkan untuk budidaya ikan lele. Ketua LPMK sekaligus Ketua RW 11 Kelurahan Terban Drs. Hadi Sutarmanto, M.Si mengatakan untuk mengajak warganya sadar lingkungan dan menghemat air, pihaknya menggunakan cara dengan pendekatan secara pribadi, agar warga mengetahui dan menyadari betapa penting dan perlunya perilaku hidup bersih. ” Kegiatan yang dilakukan warga utamanya Gerakan 3P ini, saya berharap dapat menjadi perilaku warga RW 11 khususnya dan Kota Yogyakarta pada umumnya. Karena kegiatan penghematan air ini sangat bermanfaat bagi anak cucu kita kelak, kami bergerak secara pelan, agar sasaran ke warga dapat dirasakan dan ada hasilnya, kegiatan tersebut kami ekspresikan dengan pembuatan lubang biopori, serta pengolahan air limbah rumah tangga itu sendiri,” katanya. (eyu)

Selasa, 01 Juni 2010

Pejabat Jepang Kagumi Kawasan Winongo Asri

Pemerintah Jepang tertarik dengan model penanganan bencana yang dilakukan di Yogyakarta. Setidaknya inilah yang ditunjukkan Pemerintah Jepang saat melakukan kunjungan ke Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA) di wilayah Badran, Kelurahan Bumijo,Selasa (1/6). Dua pejabat Jepang yang berkunjung ke kawasan pinggir sungai Winongo ini yakni Mr Kuniaki Takaneka dari Community Disaster-prevention Support Team, Kobe City Fire Bureau dan Mr Hirokazu Nagata dari Plus Art NPO, sebuah lembaga dalam bidang edukasi pencegahan dan penanganan bencana dari Osaka Jepang yang menjadi perantara pemerintah agar program-programnya dapat dikomunikasikan ke masyarakat termasuk sampai ke Indonesia ini.

Kunjungan pemerintah Jepang ini diterima ketua FKWA Noorhadi Rahardja, yang didampingi Ikaputra dari Fakultas Teknik UGM. Menurut Ikaputra, kunjungan kedua pejabat dari Jepang tersebut melihat lokasi terkait dengan rencana pemberian edukasi penanganan bencana berdasarkan pengalaman pada penanganan bencana alam gempa bumi di Kobe, Jepang beberapa tahun lalu yang telah bekerja sama dengan Forum Komunikasi Winongo Asri.

“Pengalaman di Kobe, pada saat gempa terjadi kebakaran 55 tempat tetapi markas pemadam kebakaran hanya ada 11, mereka merasa 11 markas ini tidak mungkin memadamkan api pada 54 tempat tersebut, dari sini mereka mengembangkan model agar masyarakat yang tanggap terhadap kebakaran. Selama 15 tahun setelah gempa Kobe, mereka mampu mengembangkan 191
kelompok masyarakat yang tanggap bencana. Pengalaman inilah yang akan ditularkan” ujar Ikaputra.

Pemilihan lokasi di Badran karena kampung ini merupakan model generic atau representasi model kampung di Indonesia. Dikampung ini jika terjadi kebakaran atau bencana pasti akan rentan karena kepadatannya. Disamping itu modal awal yang paling penting adalah tingginya tingkat keguyuban masyarakat. Sementara itu Ketua FKWA, Noorhadi Rahardja mengatakan, pihaknya menyambut baik dan mendukung sekali dan jika berhasil akan menularkan kegiatan ini ke semua wilayah terutama yang masuk dalam FKWA. (eyu)