Tunjukkan Kecintaan Akan Yogya Lewat Wayang
Ki ‘Benyek’ Catur Kuncoro tetap menyebutnya Wayang Revolusi, wayang yang mengambil cerita jaman masa perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan. Pada jaman dahulu, wayang revolusi ini menjadi media untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya hidup terbebas dari penjajahan. Wayang Revolusi yang sangat jarang dimainkan di masyarakat luas, kini mulai diperkenalkan kembali oleh dalang kelahiran Bantul, 3 Maret 1975 ini.
Ditemui saat pertunjukkan Wayang Revolusi dengan lakon “Yogya Memang Istimewa” di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Selasa (11/1), Ki ‘Benyek’ Catur Kuncoro mengatakan wayang revolusi awalnya dibuat oleh RM Sayid, dari Pura Mangkunegaran Surakarta saat Konggres Pemuda di Madiun pada 1946. Saat itu para aktivis kemerdekaan sepakat untuk menggunakan wayang sebagai media penyuluhan kepada masyarakat. Wayang-wayang yang terbuat dari kertas ini kemudian digambari tokoh-tokoh kemerdekaan RI seperti Bung Karno dan Bung Hatta.
“Dalam cerita wayang revolusi ini, sangat terlihat betapa peran Yogyakarta pada masa mempertahankan kemerdekaan begitu penting sekali. Kini wayang revolusi ini menjadi penting ketika diperkenalkan kembali ke masyarakat, apalagi saat ini sedang ramai membicarakan tentang keistimewaan Yogyakarta. Ini alasan saya mengapa wayang revolusi ini saya mainkan kembali,” kata dalang yang pernah sekolah di SMKI Yogyakarta jurusan pedhalangan ini.
Dikatakan Ki Benyek, jasa Sultan HB IX begitu besar terhadap perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI. Pada masa peralihan ibukota RI ke Yogyakarta, HB IX menghibahkan dana yang tidak sedikit untuk kelangsungan roda perjuangan RI. “Bayangkan, jika tanpa peran HB IX, kita tidak tahu apakah nasib Indonesia masih ada sampai sekarang? Wayang ini menjadi penyampai pesan yang efektif akan informasi sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI, sehingga alur sejarah yang benar bisa dipahami dengan lurus, agar orang tidak seenaknya mengusik keistimewaan Yogyakarta,” ujar warga Kadipiro, Kasihan, Bantul ini. **(eyu)
Label: Daerah Istimewa Yogyakarta, Dalang, jogja, Jogja Istimewa, Jogjakarta, Ki Benyek Catur Kuncoro, Pariwisata, Pedhalangan, Wayang, Wayang Revolusi, yogyakarta, Yogyakarta Memang Istimewa
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda