Selasa, 04 Januari 2011

Sultan HB X Kukuhkan Yogyakarta Kota Republik

Raja Kraton Yogyakarta yang juga merupakan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, mengukuhkan Yogyakarta sebagai Kota Republik, Selasa (4/1). Pengukuhan tersebut berlangsung dalam rangkaian napak tilas kirab budaya yang digelar di Pagelaran Keraton Yogyakarta dan disaksikan oleh ratusan warga Yogyakarta, Selasa (4/1).

Saat pengukuhan, Sultan yang didampingi oleh walikota dan bupati se-DIY menyampaikan, dirinya akan segera menerbitkan Surat Keputusan (SK) untuk menjadikan tanggal 4 Januari sebagai hari Yogyakarta Kota Republik. SK ini sekaligus menghimbau kepada warga Yogyakarta untuk dapat ikut serta memperingati peristiwa sejarah tersebut di setiap tahunnya.

"Marilah kita nyengkuyung bersama pada 4 Januari sebagai kekuatan bersama untuk membangun kebersamaan di dalam kita memberikan kontribusi bagi masa depan Yogyakarta sebagai bagian dari negara republik Indonesia," kata Sultan.

Sementara itu, ketua panitia kirab budaya dan pengukuhan Yogyakarta Kota Republik, Widhihasto mengungkapkan, gelaran kegiatan yang dilaksanakan saat ini pada dasarnya memiliki tiga dimensi utama, diantaranya Yogyakarta selalu memiliki cara-cara yang istimewa dalam mengartikulasi sikap politiknya.

“Kirab budaya menjadi alat komunikasi yang efektif untuk mengkonsolidir kekuatan potensi masyarakat Yogyakarta dalam upaya menjaga nilai patriotisme, nasionalisme serta rasa cinta tanah air," ungkapnya.

Dimensi kedua, lanjutnya, yakni gerakan ini merupakan peneguhan sikap politik bersama masyarakat Yogyakarta dengan segala ciri keistimewaan yang melekat didalamnya sampai kapanpun. Sebagaimana semangat yang tercantum dalam amanat 5 September 1945 akan tetap berdiri di belakang NKRI.

"Dimensi ketiga, Yogyakarta Kota Republik adalah harapan bahwa Yogyakarta harus menjadi wilayah yang berorientasi pada kepentingan umum yang sejatinya inhem dengan konsepsi tahta untuk rakyat. Yogyakarta harus memantapkan diri sebagai kota yang terbuka untuk aneka suku bangsa dimana modernitas bisa berdampingan dengan nilai-nilai tradisi," tuturnya.

Acara kirab budaya dan pengukuhan Yogyakarta sebagai kota republik ini diawali dengan arak-arakan kesenian yang dilakukan oleh warga Yogyakarta dari stasiun Tugu Yogyakarta menuju Pagelaran Keraton. Selanjutnya sebelum dilakukan pengukuhan terlebih dahulu diawali dengan pagelaran wayang revolusi oleh dalang Catur Benyek Kuncoro dengan lakon 'Hijrahnya Ibukota ke Yogyakarta'. (sumber : krjogja.com)

Label: , , , , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda