Siswa SD Ikuti Lomba Sesorahan Bahasa Jawa
Jogja - Dalam rangka Kompetisi Bahasa Jawa dan Sastra Jawa, Dinas Kebudayaan DIY mengelar 'Lomba Alih Aksara, Sesorah, Geguritan, Macapat dan Festival Sandiwara Basa Jawa se-DIY' yang digelar di Pendopo Yudhaningratan, Jalan Ibu Ruswo 35. Salah satu rangkaian lomba yang digelar sejak 6 - 21 Juni 2010 yakni Sesorahan atau pidato dalam bahasa Jawa Kromo Inggil yang diikuti 50 peserta anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) se-DIY.
Kegiatan ini rutin digelar setiap tahunnya sejak tahun 2006 oleh Disbud DIY yang sebenarnya diprioritaskan bagi 32 desa budaya yang ada di DIY. Namun dalam lomba kali ini hanya 16 desa budaya. Khusus untuk lomba Sesorahan ini memang diperuntukkan bagi siswa-siswa SD yang telah diberi naskah pidato Bahasa Jawa dari panitia. Ketua Panitia Lomba yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Bahasa dan sastra Bidang Nilai Budaya Dinas Kebudayaan DIY, Dwiyanto Budi Utomo saat ditemui di Pendopo Yudhaningratan, Sabtu (19/6) mengatakan para peserta telah disediakan teks pidato dan diberikan waktu 10-15 menit untuk tampil, mereka boleh membawa teks ataupun hafalan. Kriteria yang akan dinilai bukan dari naskah pidatonya tetapi dari artikulasi atau pengucapan bahasanya, ekspresi pembacaan dan adaptasi mereka di panggung.
"Walaupun memakai naskah tidak asal ngomong saja tetapi ada penghayatannya dengan melibatkan tiga dewan juri dari budayawan, seniman dan tim peneliti balai bahasa," katanya.
Lebih lanjut Dwiyanto mengungkapkan lomba ini sebagai salah satu saran untuk melihat seberpa jauh pendidikan Bahasa Jawa yang diajarkan guru dari tingkat SD. Dari siswanya yang tampil dapat dinilai gurunya mampu atau tidak mengajarkan Bahasa Jawa.
"Guru-guru yang mengajarkan Bahasa Jawa saat ini kebanyakan tidak mahir berbahasa Jawa, hanya sekedar asal-asalan dan mereka bukan dari Sastra Jawa," ungkapnya.
Lomba yang bertujuan untuk pelestarian dan mengembangkan Bahasa Jawa terutama di DIY yang mulai luntur penggunaannya sejak dini ini ditargetkan sampai tahun 2011 sehingga sosialisasi penggunaan Bahasa Jawa terutama di lingkungan pendidikan dan instansi pemerintah di DIY dapat diterapkan. (eyu)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda