Rabu, 23 Juni 2010

Kesadaran Ortu Akan Gizi Anak Masih Kurang

Jogja - Peran orang tua menjadi sangat penting dalam menentukan gizi seorang anak balita bahkan dipastikan gizi buruk yang terjadi pada balita bukan hanya karena kurangnya asupan gizi tetapi juga karena orang tua yang kurang memiliki pemahaman tentang gizi anak.

Rendahnya tingkat pemahaman orangtua mengenai nutrisi telah menyebabkan rendahnya angka kecukupan gizi pada balita. Untuk kota Yogyakarta, dalam luasan 32 meter persegi dihuni hampir 500 Ribu penduduk dan 26.000 diantaranya merupakan keluarga miskin. Dari jumlah tersebut ditemukan 160 balita yang mengalami gizi buruk dan 1.829 balita gizi kurang, hingga Juni 2010 ini. Meski demikian, jumlah balita gizi buruk yang ada di kota yogyakarta masih sangat rendah dibawah jumlah gizi buruk nasional.

Dalam Kegiatan Wahana Edukasi Nutrisi Bagi Ibu Dan Anak Di Kecamatan Mergangsan,
Rabu (23/6), Ketua Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini Yogyakarta Tri Kirana mengatakan gizi buruk yang dialami balita tidak hanya disebabkan tidak mampunya orang tua tetapi karena kurangnya kesadaran orang tua dan kebiasaan pola makan bagi balita.

“Jumlah balita di Yogyakarta pada tahun 2009 adalah 23.400 jiwa. Dari jumlah tersebut yang melakukan penimbangan di posyandu adalah sebanyak 19.027 bayi dengan status gizi yang beragam. Diantaranya 187 bayi mengalami gizi buruk (0,98 persen), 1.829 mengalami gizi kurang (9,6 persen), 16.385 gizi baik (86,11 persen) dan 626 gizi lebih (3,9 persen)," ujarnya.

Menurut Istri Wakil Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti ini, target secara nasional untuk angka balita gizi buruk adalah sekitar 5 persen. Karena itu, diperlukan upaya bersama dari pihak terkait untuk dapat berperan mengurangi atau bahkan menghilangkan status bayi gizi buruk. Salah satunya adalah dengan meningkatkan peran orang tua sebagai motor utama yang memperhatikan gizi anaknya.

Sementara Dokter Ahli Nutrisi RSUP Dr Sarjito Yogyakarta, dr. Endi Paryanto mengatakan, orangtua perlu memahami setiap tahap pertumbuhan anak-anaknya sehingga mereka dapat memberikan nutrisi yang tepa, terutama pada usia 3 tahun pertama, dimana pertumbuhan otak sedang pesa. Selain itu demi mengoptimalkan perkembangannya, orangtua pun perlu memahami kemampuan yang harus dicapai setiap tahapan usia anak. orang tua perlu memahami setiap tahap pertumbuhan anaknya, sehingga mereka dapat memberikan nutrisi yang tepat.

"Terlebih usia yang penting untuk memperhatikan gizi mereka adalah pada 3 tahun pertama saat pertumbuhan otak sedang pesat. Demi mengoptimalkan perkembangannya, orang tua pun perlu memahami kemampuan yang harus dicapai di setiap tahapan usia anak,” katanya. (eyu)

Label: , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda