Belajar Membatik, Belajar Sabar

Proses belajar membatik itu sendiri sebenarnya sangat menarik namun membutuhkan ketelitian dan kesabaran untuk bisa mendapatkan hasil yang sempurna. Dalam workshop membatik yang digelar di Amphitheater Taman Budaya Yogyakarta, Rabu (30/6) sekitar 50 guru dan siswa SMA belajar membatik di atas kain putih. Proses belajar membatik ini diawali dengan membuat pola atau motif yang bisa dibuat menggunakan pensil di atas kain. Setelah terbentuk pola, proses membatik bisa langsung dilakukan dengan menggoreskan tinta atau malam yang sudah dicairkan di atas kompor, dan kemudian diambil dengan menggunakan canting untuk digoreskan sesuai pola yang sudah dibuat. Para peserta workshop membatik ini memang terlihat sedikit tegang saat menggoreskan canting di atas pola yang mereka buat, namun perlahan-perlahan suasana tegang mencair, setelah masing-masing peserta mengetahui triknya. Instruktur yang mendampingi workshop membatik ini pun terlihat sabar dan tekut mengajari peserta yang masih kesulitan membuat batik. Viktor Sarjono atau yang akrab disapa Jon Batik ini mengaku proses belajar membatik sama halnya belajar tentang kejiwaan atau belajar sabar. Karena jika kita sabar dalam membuat batik maka dipastikan akan menghasilkan sebuah karya batik yang sempurna.
“Bagi pemula memang agak sulit untuk bisa membuat batik namun jika perlahan-lahan mengetahui triknya maka nanti akan bisa dengan lancar. Memang butuh kesabaran dalam membuat batik,” katanya.
Belajar membatik ini setidaknya bisa memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada para guru dan masyarakat umum agar bisa ditularkan ke murid-muridnya, selain itu juga agar lebih melekatkan dan melestarikan budaya membatik di masyarakat sehingga warisan luhur indonesia tidak luntur dan diakui oleh negara lain. (eyu)
Label: batik, belajar membatik, canting, malam
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda