Repertoir Dalam Pertunjukkan Tari Fitri Setyaningsih

Pertunjukkan tari yang digelar di Ican Gallery Jl.Suryodiningratan 30 Yogyakarta ini Fitri Seyaningsih menampilkan tiga repertoir hasil koreografinya. Tiga repertoir itu adalah “Lubang Cahaya Bernafas (Pesan dari Franz Schubert), “Dataran Yang Terus Ke Dasar (Pesan dari Zen)” dan “Penyusup Dalam Tubuh (Pesan dari Udara)”.
Konsep pertunjukan tari dalam tajuk “Selamat Datang Dari Bawah” ini adalah pertunjukan yang lebih merupakan instalasi dalam proses terjadinya mutasi-mutasi gerak dan negoisasi tubuh dengan lantai tempatnya berpijak. Eksplorasi gerak yang dilakukan dalam pertunjukan tari ini lebih banyak mengandalkan naluri-naluri gerakan ke bawah atau ke dasar. Selama ini, dominasi atas selalu menguasai naluri sehingga banyak yang melakukan negoisasi gerak ke atas.
Afrizal Malna, penata artistik pementasan mengatakan pertunjukan tari ini seperti pertunjukan hubungan mistik antara tubuh dan dataran. pencapaian gerakan yang hadir dalam pertunjukan ini adalah hasil dari kerja-kerja workshop secara internal maupun eksternal untuk pengolahan ide maupun gerak tari. Secara ekternal mereka berinteraksi dengan alam. Secara internal mereka berkomunikasi di dalam studio.
“Tubuh itu selalu terdekonstruksi oleh ruang atas. Ruang bawah tubuh itu selalu mengikuti ruang atas. Kepala, mata selalu menjadi lakon dan tidak menyadari bagian bawah tubuh. Sekarang ada upaya untuk mencari imaji dari bawah dan atas seperti ditiadakan,” katanya.
Sejak Februari 2010, penari-penari yang terlibat dalam event “Selamat Datang Dari Bawah” ini terlibat dalam workshop yang intens untuk mendapatkan keinginan-keinginan maksud dari pementasan yang akan dilakukan, karya-karya organik. Dalam workshop tersebut para penari menghasilkan motif-motif gerakan di hutan, di alam juga di studio. Sementara satu hal yang istimewa dan menarik dari gelaran pertunjukan tari “Selamat Datang Dari Bawah” ini adalah para penari yang terlibat didalamnya bukanlah para penari asli tetapi berasal dari pelaku seni lain bahkan mempunyai pekerjaan tidak sebagai penari. **(eyu)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda